Pupu Fujriani

STFI NEWS – Hari Kamis (31-03-2020) menjadi hari yang bersejarah bagi sebanyak 34 peserta Program Studi Profesi Apoteker Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (PSPA STFI) angkatan ke-2. Pasalnya, hari ini, mereka resmi dilantik menjadi apoteker. Prosesi pengambilan sumpah apoteker diadakan di Junior Ballroom Hotel Pullman Bandung.

Dalam pelantikan itu, turut hadir Ketua STFI, Dr. apt. Adang Firmansyah, M.Si, Wakil Ketua 1, Dr. Diki Prayugo Wibowo, M.Si., Wakil Ketua II, Pupung Ismayadi, ST., MM., Wakil Ketua III, apt. Revika Rachmaniar, M.Farm., Kepala Program Studi PSPA STFI, apt. Deby Tristiyanti, M.Farm apt., Dra. Suzana Indah Astuti, M.Si. selaku perwakilan dari Komisi Farmasi Nasional, Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M.Si. (WK. Umum PP IAI), apt. Farhan, M.Farm. (Wakil PD IAI), apt. Yena Iskandar, S.Si (Ketua PC IAI), selain itu, dihadiri juga oleh perwakilan preseptor PSPA, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Bank BNI, Yayasan Hazanah, dan beberapa lembaga terkait.

Selain mengambil sumpah sebanyak 34 apoteker baru, yang terdiri dari 20 orang perempuan dan 14 orang laki-laki, pada kesempatan kali ini Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia juga memberikan penghargaan pada satu orang lulusan terbaiknya, yaitu apt. Nella Nurmeilasari, S.Farm.

Tiga orang predikat nilai UKAI tertinggi, ketiganya adalah apt. Nella Nurmeilasari, S.Farm., apt. Ria Yunita Chandra, S.Farm., M.Psi., dan apt. Ramadhani, S.Farm.

Penghargaan juga diberikan kepada dua orang apoteker dengan predikat Cumlaude, mereka adalah, apt. Eldo Rado Fernando, S.Farm dan apt. Nella Nurmeilasari, S.Farm.

Ketua STFI dalam sambutannya menyampaikan bahwa apoteker harus bisa bekerja secara sadar dan bertanggung jawab, terlebih mereka sudah di sumpah atas nama Tuhan mereka, Ia juga berharap, para apoteker lulusan STFI bisa menjalankan visinya sebagai petugas kesehatan dengan baik dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

“Sebagai apoteker, kita harus semakin responsif terhadap berbagai permasalahan praktis multi dimensional yang dihadapi masyarakat. Kami berpandangan, dengan apa yang diberikan dalam kurikulum kefarmasian dan apoteker, Insyaa Allah semuanya itu bisa kita aktualisasikan. Dengan ilmu farmasi kita bisa berperan dimanapun kita berada. Kita harus bangga menjadi seorang Apoteker.,” Ujar Dr. Adang

“Saya juga berharap, apoteker bersama tenaga kesehatan yang lain bisa mengabdi ke seluruh bagian Nusantara,” tambahnya.

Selain Dr. Adang, Ketua Program Studi PSPA yang membacakan Surat Keputusan Ketua STFI tentang kelulusan apoteker menyampaikan kebanggaannya terhadap apoteker yang dilantik dengan sebuah pantun “Ke pasar baru beli tas antik, tidak lupa juga beli mangga dua, Selamat apoteker baru atas pelantkannya, STFI Bangga pada kalian semua”.