Sumber dana untuk kebutuhan operasional PS Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia pada dasarnya diperoleh dari biaya pendidikan mahasiswa yang dikelola oleh pihak Sekolah dan Yayasan. RAB untuk setiap tahun akademik disusun bersama secara transparan.

Anggaran yang diajukan meliputi keperluan administrasi, biaya operasional (rumah tangga), biaya pengembangan, alat dan bahan praktikum, pemeliharaan, honorarium/gaji upah, perjalanan dinas, serta biaya lain-lain

Penerimaan dan pengeluaran anggaran dilaporkan secara periodik oleh Ketua STFI ke Yayasan sebagai bentuk pertanggungjawaban / akuntabilitas. Di samping itu, proses pengelolaan keuangan diperiksa secara berkala oleh auditor internal dari pihak Yayasan.

Pendanaan kegiatan Akademik untuk kepentingan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian sampai saat ini masih terkelola dengan baik dan diyakinkan aspek keberlanjutannya.

Upaya untuk mendapatkan dana tambahan dari pihak lain, walaupun belum membuahkan hasil, tetap dilakukan. Sementara ini, PS juga sering mendapatkan bantuan dalam bentuk immaterial melalui kerjasama penelitian dan atau sumbangan bahan kimia untuk praktikum dari beberapa lembaga pemerintah dan industri. Di samping itu, pihak Yayasan sebagai penyelenggara pendidikan telah berkomitmen untuk menjamin keberlanjutan dan berkembangnya PS.

Perkembangan signifikan di tahun 2010/2011 adalah dibangunnya gedung baru berlantai dua yang sementara ini digunakan khusus untuk ruang perkuliahan. Dengan demikian saat ini STFI berdiri di atas lahan milik sendiri seluas ±2000 m2 dengan 2 unit bangunan utama berlantai dua dan empat, terdiri dari:

a. Ruang Kelas/kuliah

b. Ruang Pimpinan

c. Ruang Dosen

d. Ruang Administrasi

e. Ruang Perpustakaan

f. Laboratorium

g. Ruang kemahasiswaan

h. Ruang satuan pengamanan

i. Mushola

j. Lahan parkir

Diharapkan dalam jangka pendek-menengah, STFI dapat memperluas dan menambah gedung baru di area sekitar kampus yang ada saat ini.

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, secara umum walaupun belum optimal, saat ini sudah memadai untuk menyelenggarakan Program Studi. Dengan kurikulum yang diberlakukan selama ini, ruang kuliah yang digunakan untuk proses pembelajaraan mahasiswa memiliki rasio 1:50, namun demikian pengaturan dan re-alokasi yang lebih baik masih perlu dievaluasi secara berkesinambungan, sehingga efektivitas peruntukannya dapat termanfaatkan secara optimal. Pengaturan jadwal yang agak ketat diberlakukan mengingat membengkaknya penerimaan mahasiswa baru dalam 2 tahun terakhir ini

Di sisi lain, beberapa peralatan yang karena beban pemakaiannya terlalu tinggi, dan yang memerlukan pemeliharaan khusus, dan atau untuk peralatan yang rusak namun masih memungkinkan untuk diperbaiki, dilakukan oleh teknisi eksternal / rekanan.

Untuk memfasilitasi kelancaran proses belajar mengajar, perpustakaan juga dilengkapi ruang baca, ruang diskusi, beberapa perangkat komputer, katalog, serta jumlah buku yang memadai.

Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana selalu dijaga agar dapat dimanfaatkan secara optimal.

Di bidang administrasi, sistem informasi manajemen dalam dua tahun terakhir ini sedang ditata STFI. Begitu juga dengan penyediaan fasilitas internet dan peningkatan jejaring kerjasama dengan berbagai perpustakaan di institusi lain. Rencana yang masih perlu dikembangkan adalah perbaikan performance website yang sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai sarana promosi, serta melengkapi berbagai software untuk kepentingan akademik maupun administrasi pendukung.